
Halo Sobat Sehat, Apa kabar kalian semua? Semoga dalam keaadan sehat dan baik.
Pada Awal November kita digemparlan dengan adanya kabar ditemukan satu kasus polio di Negara kita, padahal sejak delapan tahun lalu Indonesia sudah “bebas Polio” (Eradikasi Polio) bahkan mendapatkan sertifikasi resmi dari WHO pada tahun 2014 lalu. Kira kira sebenarnya apa saja yang perlu kita ketahui mengenai Polio?
Apa sih sebenarnya Polio itu?
Polio adalah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan secara permanen.
Polio atau Poliomyelitis biasanya menyerang anak anak usia dibawah lima tahun, terutama yang belum atau tidak imunisasi Polio.
Paparan dari virus ini tidak hanya mengenai atau memicu saraf yang mempunyai resiko menyebabkan kelumpuhan, namun juga dapat menimbulkan kesulitan bernafas hingga kematian. Selain itu juga walaupun penyakit ini rentan dialami oleh anak anak balita, orang dewasa pun ternyata mempunyai resiko juga terpapar penyakit Polio.
Kok bisa? Apa penyebab Polio?
Penyakit Polio disebabkan oleh infeksi dari virus Polio yang biasanya penularannya terjadi melalui kontak langsung atau mengkonsumsi air dan makanan yang sudah terkontaminasi dengan feses yang mengandung virus Polio.
Virus Polio dapat masuk melalui rongga mulut dan hidung kemudian akan masuk ke aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada saraf. Permasalahan lain yang bisa terjadi adalah bahwa penderita Polio tidak bergejala tetap bisa menularkan virus Polio kepada orang lain.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit Polio, yakni :
- Tidak atau belum mendapatkan imunisasi Polio sewaktu kecil.
- Tidanggal di daerah yang sulit akses air bersih dan lingkungannya kurang terjaga kebersihannya.
- Penderita penyakit autoimun.
- Penderita infeksi HIV/AIDS.
Gejala pada penyakit Polio
Pengidap penyakit Polio mempunyai gejala yang berbeda beda, bahkan 95-99 persen pengidap polio tersebut tidak bergejala. Namun adapun gejala polio terbagi menjadi 2 jenis yakni Polio Paralisis dan Non-Paralisis.
Polio Non-Paralisis
- Nafsu makan berkurang, mual dan muntah.
- Nyeri menelan atau radang tenggorokan.
- Sakit kepala atau pusing.
- Lemas.
- Kaku pada leher dan punggung.
Polio Paralisis
Biasanya pada minggu pertama akan mempunyai gejala yang sama dengan tipe Non-Paralisis.
Namun setelah 1 minggu akan muncul gejala tambahan seperti :
- Nyeri otot.
- Ketegangan otot.
- Lengan dan tungkau terasa lemas.
- Reflex tubuh yang turun bahkan hilang.
- Terjadi paralisis tiba tiba baik temporer maupun permanen.
Cara mendiagnosa Polio
Diagnosis pada Polio dapat ditegakan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan juga dengan pemeriksaan penunjang seperti :
- Pemeriksaan swab tenggorokan.
- Pemeriksaan feses.
- Analisis cairan system saraf pusat.
Pengobatan penyakit Polio
Pada saat ini masih belum ada obat yang dapat mengobati penyakit polio, sehingga pengobatan dilakukan untuk meredakan atau mengurangi gejala yang sudah ada dan juga mencecgah kemungkinan kemungkinan terjadinya komplikasi.
Adapun beberapa tindakan yang bisa diambil :
- Pemberian obat obatan yang diperlukan sesuai dengan gejala.
- Fisioterapi yang berguna untuk membantu mengembalikan fungsi otot yang lumpuh.
- Bed Rest.
Mencegah penyakit Polio
Dengan melakukan vaksinasi polio yakni sebanyak 3x dan ditambah booster 1x. Vaksinasi itu sendiri dilakukan pada anak usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan boosternya diantara usia 4-6 tahun.
MIP INFO SEHAT
Oke Sobat Sehat, setelah tahu mengenai penyakit yang sempat jadi perbincangan ini, sebaiknya kita berusaha untuk mencegah agar kita dan orang yang kita sayangi tidak terkena. Bila kita melihat atau mengalaminya, sebaiknya langsung sesegera mungkin mendapat penanganan cepat.
Sekian dulu untuk Info Sehat edisi kali ini, sampai jumpa di lain waktu, Tetap jaga kesehatan dan jalankan Protokol Kesehatan.