Mioma Uteri


Halo Sobat Sehat, apa kabar semua?
Semoga dalam keadaan sehat & baik selalu.

Di dalam kehidupan sehari hari kita mungkin seringkali mendengar atau membaca istilah medis Mioma Uteri. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan mioma uteri?

Apa sebenarnya Mioma Uteri?

Mioma Uteri yang juga dikenal sebagai fibroid atau leiomyoma adalah sebuah pertumbuhan otot polos atau daging yang bersifat jinak baik di dalam atau di luar rahim dimana mempunyai ukuran, bentuk dan lokasi tumor yang bervariasi. 

Adapun berdasarkan lokasi tumbuhnya, mioma uteri terbagi menjadi:

1. Subserosal fibroids, mioma yang tumbuh di bagian luar Rahim. Merupakan jenis yang paling sering terjadi.
2. Pedunculated fibroids, mioma yang tumbuh besar dan bertangkai menempel pada permukaan Rahim.
3. Intramural fibroids, mioma yang tumbuh pada otot dinding Rahim.
4. Submucosal fibroids, mioma yang tumbuh di lapisan rongga Rahim.

Faktor yang dapat meningkatkan resiko mioma uteri

Sampai sekarang penyebab mioma uteri masih belum diketahui secara pasti. Namun pertumbuhan mioma biasanya sangat erat berkaitan dengan produksi hormon estrogen. 

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko adalah sebagai berikut:

1. Adanya riwayat keluarga mengidap mioma.
2. Usia, biasanya dalam usia reproduktif. Paling sering pada wanita berusia 30-40 tahun. Tidak ditemukan sebelum mengalami pubertas dan frekuensinya menurun setelah menopause.
3. Menstruasi dini atau menarche di bawah usia 10 tahun.
4. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi estrogen.
5. Berat badan berlebih atau obesitas.
6. Kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok.
7.Mengkonsumsi daging merah secara berlebihan.

Gejala biasanya diperngaruhi oleh jumlah, lokasi dan ukuran. Adapun beberapa gejala yang dapat ditimbulkan sebagai berikut: 

1. Perdarahan yang cukup banyak pada saat menstruasi atau haid. Dan terkadang disertai nyeri saat menstruasi.
2. Durasi menstruasi sering berlangsung lebih lama.
3. Nyeri daerah panggul atau punggung bawah.
4. Sering buang air kecil Nyeri saat berhubungan seksual.
5. Perut bertambah besar atau mengalami pembengkakan.

Diawali dengan anamnesa atau wawancara terkait dengan gejala maupun riwayat penyakit sebelumnya dan keluarga. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik juga pemeriksaan tambahan seperti:

1. Ultrasonografi (USG).
2. MRI.
3. Histerosalpingografi (HSG).
4. Histerosonografi.
5. Laparoskopi.
6. Histeroskopi.

Adapun pengobatan yang dilakukan:

1. Pemberian obat obatan yang diperlukan.
2. Tindakan non bedah dengan embolisasi mioma uterine.
3.Prosedur bedah seperti Miomektomi, ablasi endometrium, histerektomi.

Mioma uteri dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti:

1. Anemia atau kurang darah.
2. Kemandulan atau infertilitas.
3. Pada kehamilan dapat menyebabkan keguguran, solusio plasenta, melahirkan prematur.

Pencegahan dapat dilakukan dengan: 

1. Menerapkan pola hidup sehat, seperti rajin olah raga, mengatur pola makan, menjaga berat badan ideal, menghindari rokok dan minuman beralkohol.
2. Menggunakan alat kontrasepsi hormonal di bawah pengawasan dokter.

Setelah Sobat Sehat tahu mengenai mioma uteri yang dapat mengganggu kesehatan kita atau orang terkasih, maka jika kita melihat atau mengalaminya, sebaiknya langsung sesegera mungkin berkonsultasi agar mendapat penanganan sesegera mungkin. 

Sekian untuk Info Sehat edisi kali ini, sampai jumpa di bulan depan. Tetap jaga kesehatan dan jalankan Protokol Kesehatan.

back-to-top-custom