Hepatitis Misterius

Halo Sobat MIP NEWS,

Saat ini banyak berita mengenai Hepatitis pada anak-anak yang masih menjadi misteri. Lalu, apakah sobat MIP NEWS sudah tahu informasi yang benar mengenai penyakit ini? Mari kita simak bersama penjelasanya  terkait penyakit tersebut supaya sobat MIP NEWS tidak termakan oleh HOAX.

Penyakit Hepatitis Akut (Misterius) yang belum di ketahui penyebabnya pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 05 April 2022 dan menyerang lebih dari 20 negara di Dunia. Sejak saat itu, dilaporkan terjadi peningkatan kasus di Eropa, Asia, dan Amerika. Badan Kesehatan Dunia (WHO) selanjutnya menetapkan penyakit Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.

Di Indonesia sendiri, Dalam kurun waktu 2 minggu hingga 30 April 2022, terdapat tiga dugaan kasus pasien anak hepatitis akut. Sehingga, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa hepatitis ini misterius? Apakah ada kaitannya dengan COVID_19?.

Kita Mulai Dengan Apa Itu Hepatitis?

Hepatitis adalah Peradangan Pada Hati. Umumnya disebabkan oleh virus. Ada lima virus yang di ketahui menjadi penyebab Hepatitis pada manusia,  Virus Hepatitis A,B,C,D, dan E.

Sampai saat ini belum di ketahui pasti penyebab Hepatitis Akut. Penyebabnya belum ditemukan satu pun virus hepatitis A,B,C,D, dan E. Dugaan awal berasal dari Adenovirus 41, SARS CoV-2, Virus ABV dll. Dimana Adenovirus umumnya menular melalui saluran cerna  dan saluran pernafasan. cara menularnya diduga dari Droplet, air yang tercemar dan transmisi kontak.

Penyakit Hepatitis Akut menyerang anak usia 0-16 tahun, Paling banyak anak usia di bawah 10 tahun dengan tanda dan gejala seperti berikut :

Gejala Awal

  • Mual
  • Muntah
  • Diare Berat
  • Demam Ringan


Gejala Lanjut

  • Air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat
  • Warna mata dan kulit menguning
  • Gangguan pembekuan darah
  • Kejang
  • Kesadaran menurun

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah Hepatitis Akut pada anak?

Hal utama yang perlu Sobat MIP NEWS lakukan adalah tetap tenang (Jangan Panik). Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting dalam mencegah infeksi Hepatitis Akut pada anak. Rutin cuci tangan pakai sabun, Masak makanan hingga matang, hindari kontak dengan orang sakit, terapkan etika batuk dan disiplin prokes COVID-19 seperti pakai masker serta jaga jarak.

Kemudian, Tingkat kewaspadaan diri dengan mengetahui lebih dalam gejala Hepatitis Akut. Apabila anak mengalamai satu dari gejala Hepatitis Akut, disarankan segera dirujuk ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Jangan menunggu sampai mata anak kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi Hepatitis sudah berat, kemungkinan untuk menyelamatkan pasien sangat kecil. Kenali gejala awal dan segera memerikasanya ke Fasyankes.

Langkah Penting Penanganan Hepatitis Akut.

  1. Waspada gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.
  2. Jika muncul gejala awal, jangan panik. segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
  3. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat.
  4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit.

Fakta-fakta yang saat ini diketahui

Penyebabnya masih belum diketahui pasti. Namun, hasil laboratorium mendeteksi Adenovirus tipe 41 (F41) pada 74 kasus hepatitis misterius di luar negri. F41 adalah virus yang biasanya menyebabkan pilek, demam, sakit tenggorokan, diare, pneumonia, sakit perut dan muntah.

WHO menyebut rentang usia pasien adalah bayi berusia 1 bulan hingga remaja 16 tahun.

Epidemiolog mengatakan tidak ada data yang kuat untuk mengaitkan hepatitis akut dengan virus COVID-19. Oleh karenanya kebanyakan anak yang terinfeksi hepatitis akut belum di vaksinasi. Jika memang disebabkan oleh vaksin makan orang dewasalah yang seharusnya paling banyak terkena penyakit ini.

Semoga informasi diatas dapat membantu Sobat MIP NEWS semua sehingga tidak ada lagi yang termakan hoax. Sekian, salam sehat untuk kita semua.

back-to-top-custom