Gaslighting di Tempat Kerja

 

Halo Sobat Sehat, apa kabar semua?
Semoga dalam keadaan sehat & baik ya…

Toxic relationship suka atau tidak suka sering kita temukan di kehidupan sehari hari. Namun ternyata hal tersebut bukan hanya terjadi di hubungan asmara saja, akan tetapi bisa juga terjadi pada siapa saja di lingkungan kerja. Salah satu tindakan yang membuat hubungan di kantor menjadi tidak sehat adalah tindakan Gaslighting, dimana tidak jarang membuat korbannya menjadi merasa tertekan bahkan sampai ingin mengundurkan diri.

Apa sebenarnya Gaslighting itu?

Gaslighting adalah sebuah bentuk tindakan manipulasi yang bisa menyebabkan korbannya menjadi meragukan dan tidak yakin dengan dirinya sendiri. Bila hal ini berlangsung dalam jangka waktu panjang, maka dapat menyebabkan sang korban mempertanyakan realitas, gangguan kecemasan, depresi bahkan bisa sampai mengalami mental breakdown.

Adapun beberapa contoh bentuk atau perilaku gaslighting yang bisa terjadi di dalam lingkungan kerja:

1. Membuat atau membangun cerita negative. Biasanya pelaku secara konsisten terus menerus berbohong membuat atau membangun cerita negative mengenai sang korban baik itu perihal kinerja atau kehidupan pribadi. Adapun tujuan mereka melakukan itu adalah agar orang lain percaya akan hal hal negative yang dia ceritakan mengenai sang korban. Hal ini dapat membuat orang lain percaya dan meragukan kemampuan korban, bahkan sang korban bisa meragukan kemampuan dirinya sendiri.
2. Memberikan komentar public negative. Sebuah komentar atau teguran memang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat oleh kita atau karyawan kita. Akan tetapi bila dilakukan di depan orang banyak atau di public, dengan kata-kata negative yang memang dibuat buat agar sang korban merasa bersalah atau mempermalukannya maka dapat menyebabkan rasa malu, minder bahkan rasa percaya dirinya akan hilang.
3. Selalu melawan ide yang diberikan. Perbedaan ide pada suatu diskusi adalah normal di mana saja. Namun apabila ada seseorang atau kelompok individu yang selalu melawan bahkan menyerang ide yang dilontarkan secara terus menerus, maka hal tersebut mungkin sudah tidak wajar. Bila seseorang selalu ditolak ide dan gagasannya dengan alasan yang kurang meyakinkan maka suatu saat orang tersebut akan timbul rasa ragu akan kemampuan diri sendiri yang akan menyebabkan minder dan kinerja orang tersebut akan mundur.
4. Selalu melemparkan kesalahan atau membuat merasa bersalah. Pelaku atau seorang gaslighter biasanya mencari cara agar sang korban selalu merasa bersalah atas sesuatu yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan orang tersebut.
5. Perlakuan yang tidak adil. Hal ini bisa dilihat di kala sang korban selalu disalahkan, idenya selalu ditolak, selalu diberikan komentar negative, dibandingkan dengan karyawan lain. Tentunya hal tersebut memang sengaja dilakukan agar sang korban menjadi tertekan secara emosional.

PRIBADI YANG BERISIKO

 Perlakukan gaslighting ini bisa menimpa kepada siapa saja dan dimana saja. Akan tetapi kecenderungan lebih sering terjadi kepada pribadi yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah dan mereka yang mempunyai empati yang sangat tinggi karena mungkin lebih dapat dimanipulasi.

PRIBADI YANG BERPOTENSI

Siapa saja bisa berpotensi menjadi pelaku gaslighting mulai dari keluarga, pasangan, atasan, bawahan, rekan kerja bahkan orang tidak kita kenal sekalipun. Biasanya para pelaku mempunyai gangguan kepribadian narsistik yang menganggap dirinya paling penting dan paling atas.

Adapun ciri ciri perilaku pelaku gaslighting adalah :

1. Sering berbohong bahkan memutar balikan fakta yang ada.
2. Suka mengajak untuk membenci seseorang atau korban.
3. Sering menyalahkan seseorang.
4. Manggunakan kata kata manis atau rayuan.
5. Seiring playing victim agar semua orang simpati kepadanya.

DAMPAK GASLIGHTING

 Bila seseorang terus menerus di perlakukan atau menjadi korban dari perilaku gaslighting maka dapat menyebabkan beberapa dampak / akibat seperti:

1. Sering meragukan kemampuan diri sendiri akibat hilangnya kepercayaan diri.
2. Akibat idenya selalu di tolak dan sering disalahkan maka menyebabkan sulit untuk mengambil keputusan karena takut salah.
3. Meragukan dirinya sendiri akibat cerita cerita negative yang sudah dibangun oleh sang pelaku. Bahkan tidak jarang korban akhirnya percaya terhadap cerita bohong mengenai dirinya yang dibuat oleh pelaku.
4. Menjadi sulit percaya dan selalu curiga kepada orang lain.
5. Tekanan yang dilakukan berkali kali bahkan jangka waktu lama bisa meningkatkan resiko mengalami gangguan kecemasan bahkan sampai depresi.

Pencegahan dapat dilakukan dengan:

1. Menjauhi orang yang mempunyai kecenderungan menjadi pelaku gaslighting.
2. Membangun kepercayaan diri dengan mengetahui kemampuan dan kelemahan yang kita miliki.
3. Bila merasa mengalami atau diperlakukan seperti itu, segera lapor ke bagian Human Resource Department agar bisa diambil tindakan.
4. Bila sudah merasakan sebuah tekanan yang cukup besar, segera mencari bantuan pada tenaga professional seperti psikolog dan psikiater.

Jangan Sungkan Untuk Berkonsultasi

Nah setelah Sobat Sehat tahu mengenai perilaku gaslighting di tempat kerja yang bisa menyebabkan kinerja menjadi turun bahkan sampai gangguan depresi. Bila kita melihat atau mengalaminya, sebaiknya langsung sesegera mungkin berkonsultasi agar mendapat penanganan cepat. 

Sekian untuk Info Sehat edisi kali ini, sampai jumpa di lain waktu. Tetap jaga kesehatan dan jalankan Protokol Kesehatan.

 

back-to-top-custom