Gangguan Tidur “Insomnia”

 

Halo Sobat Sehat, apa kabar semua?
Semoga dalam keadaan sehat & baik.

Kita sering sekali mendengar kata insomnia di dalam kehidupan sehari hari. Baik itu di lingkungan pertemanan ataupun di lingkungan kerja. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan insomnia?

Apa sebenarnya Insomnia itu?

Insomnia adalah sebuah jenis gangguan tidur dimana seseorang mengalami kesulitan untuk memulai, tidak cukup atau bahkan tidak dapat tidur. Terkadang juga dijumpai dimana seseorang terbangun di tengah tidur dan tidak dapat tidur kembali. 

Tidak memiliki waktu tidur yang cukup bukanlah hal yang baik, karena dapat berdampak kepada keadaan fisik maupun psikis dari orang yang mengalaminya.

Adapun berdasarkan jangka waktunya, insomnia terbagi menjadi 2 jenis atau kelompok

1. Insomnia Akut. Dimana gangguan tidur terjadi mendadak dan dalam jangka waktu pendek, selama satu malam sampai beberapa minggu dan berlangsung tidak lebih dari tiga bulan.
2. Insomnia Kronis. Dimana gangguan tidur terjadi setidaknya 3 malam dalam 1 minggu dan berlangsung selama 3 bulan atau lebih.

Berdasarkan penyebabnya, insomnia dapat dikelompokan sebagai berikut 

1. Insomnia Primer. Merupakan keadaan yang tidak terkait dengan penyakit atau kondisi medis lainnya Merupakan kondisi yang berkaitan atau disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis lainnya.

2. Insomnia Sekunder. Merupakan kondisi yang berkaitan atau disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis lainnya.

Beberapa factor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya insomnia:

1. Usia. Walau dapat mengenai semua usia, namun lebih rentan mengenai usia yang lanjut.
2. Jenis kelamin. Insomnia dapat menengai kedua jenis kelamin, namun wanita lebih rentan terkena dibandingkan pria.
3. Dapat timbul bersamaan dengan masalah mental seperti depresi, kegelisahan, kecemasan, depresi dan stress pasca trauma (PTSD).
3. Para pekerja dengan shift yang berubah rubah dimana terkadang shift pagi, siang dan malam.
4. Perjalanan jauh lintas zona waktu yang menyebabkan jet lag.
5. Efek obat yang sedang di konsumsi.

Adapun beberapa gejala yang dapat ditimbulkan sebagai berikut

1. Sulit untuk merasakan ngantuk atau memulai tidur.
2. Terbangun di malam hari atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur.
3. Akibat kurang tidur, pada siang hari sering merasa lelah, emosi kurang stabil, sulit berkonsentrasi, sehingga tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik seperti biasanya.

Bila seseorang tidak mendapatkan porsi tidur yang dibutuhkan oleh tubuhnya, dan tidak segera diatasi, maka dapat berkembang menjadi beberapa kondisi seperti: 

1. Rasa cemas dan gelisah, sampai bisa terjadi depresi.
2. Sulit mengatur emosi, dan juga sulit berkonsentrasi.
3. Meningkatkan tekanan darah dan juga resiko terjadinya stroke juga penyakit jantung.
4. Menurunnya system kekebalan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.
5. Meningkatkan resiko obesitas atau kegemukan.
6. Menurunkan gairah seksual.

Adapun pengobatan yang dilakukan

1. Medikamentosa. Yakni dengan pemberian obat obatan yang dibutuhkan oleh pengidap insomnia.
2. Non Medikamentosa. yakni dengan beberapa cara seperti psikoterapi, terapi perilaku, dan akupunktur.

Pencegahan dapat dilakukan dengan: 

1. Menjaga jadwal tidur dengan teratur.
2. Memilih dan melakukan rutinitas sebelum tidur yang dapat membantu membuat rileks.
3. Menghindari konsumsi kafein di sore hari.

Nah setelah Sobat Sehat tahu mengenai insomnia yang dapat mengganggu kualitas hidup kita, maka kita melihat atau mengalaminya, sebaiknya langsung sesegera mungkin berkonsultasi agar mendapat penanganan cepat. 

Sekian untuk Info Sehat edisi kali ini, sampai jumpa di bulan depan. Tetap jaga kesehatan dan jalankan Protokol Kesehatan.

 

back-to-top-custom