Demam Berdarah Dengue (DBD)

 

Halo Sobat Sehat, Apa kabar kalian semua? Semoga dalam keadaan sehat selalu.

Di tengah masa pandemik, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ternyata mulai bertambah kembali. Seperti yang kita ketahui bahwa DBD merupakan salah satu penyakit yang jumlah kasusnya cenderung tinggi setiap tahun.

Menurut data dari Kementrian Kesehatan hingga Oktober 2021, kasusnya mencapai 37.646 dengan jumlah angka kematian 361. Adapun rata rata usia yang paling banyak terinfeksi adalah antara 15-44 tahun yakni 31,54%, 5-14 tahun sebanyak 30,46%, di atas 44 tahun sebanyak 24,72% usia 1-4 tahun sebanyak 10,68% dan bayi dibawah 1 tahun 2,6%.

Sebenarnya apakah penyakit Demam Berdarah Dengue itu?

Demam Berdarah Dengue adalah sebuah infeksi yang disebabkan virus Dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. 

FAKTOR RESIKO

Adapun beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan terpaparnya penyakit ini adalah sebagai berikut:

  1. Sebelumnya pernah mengalami infeksi virus Dengue.
  2. Tinggal atau bepergian ke daerah tropis atau Negara dengan curah hujan tinggi.
  3. Mereka yang dengan kekebalan tubuh menurun atau lemah.

GEJALA

Gejala dari penyakit ini tidak langsung timbul, biasanya 3-7 hari sejak gigitan nyamuk dan gejala bisa menetap sampai 10 hari. Dimana gejala biasanya bisa menyerupau gejala flu namun dapat berkembang menjadi parah bahkan mengancam nyawa penderita bila terlambat ditangani.

Adapun beberapa gejala yang dapat muncul adalah

  1. Demam tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius.
  2. Nyeri kepala hebat.
  3. Nyeri pada sendi, oto dan juga tulang.
  4. Nyeri di bagian belakang mata.
  5. Nafsu makan menurun yang bisa disertau dengan mual bahkan muntah.
  6. Dapat disertai dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
  7. Timbul ruam kemerahan pada kulit yang biasanya sekitar 2-5 hari setelah demam.
  8. Mimisan, gusi berdarah.

Adapun beberapa gejala yang perlu diwaspadai

  1. Buang air besar bewarna hitam.
  2. Muntah darah.
  3. Nyeri perut yang sangat sakit.
  4. Penurunan kesadaran.
  5. Tidak bisa makan atau minum sama sekali yang dapat menyebabkan dehidrasi.
  6. Suhu tubuh menurun atau dingin (hiportemi).
  7. Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urin yang keluar sedikit.
  8. Sesak nafas atau nafas tidak beraturan.
  9. Tekanan darah menurun, nadi melemah.

Bila para Sobat Sehat mengalami satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter terdekat, agar dapat ditegakan diagnosis dan diberikan pengobatan yang dibutuhkan.

PENGOBATAN

Sampai saat ini masih belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit ini. Adapun langkah pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi gejala gejala yang muncul, serta mencegah semakin parahnya infeksi tersebut seperti :

  1. Minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi.
  2. Memantau makanan yang masuk.
  3. Istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi badan.
  4. Mengkonsumsi obat obatan yang diberikan oleh dokter seperti penurun panas.
  5. Memantau frekuensi buang air kecul dan jumlah urin yang keluar.

PENCEGAHAN

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah Demam Berdarah Dengue

  1. Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dengan 2x fogging dengan jarak 1 minggu.
  2. Menguras tempat penampungan air.
  3. Menutup rapat tempat penampungan air.
  4. Mengatur cahaya yang cukup terang di dalam rumah.
  5. Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah.
  6. Mengecek pakauan yang tergantung di dalam kamar.
  7. Menghindari daerah yang sedah naik kasus Demam Berdarah Dengue

Nah setelah Sobat Sehat mengetahui sedikit perihal Demam Berdarah Dengue, semoga dapat mencegahnya terjadi di diri kita ataupun orang yang kita kasihi.

Sampai jumpa di Info Sehat selanjutnya, tetap jaga protokol kesehatan dan Salam Sehat.

back-to-top-custom