Cacar Monyet Darurat Kesehatan Global

 

Halo Sobat Sehat!

Apa kabar kalian semua? Semoga dalam keadaan sehat dan baik ya.

Cacar Monyet atau Monkeypox menjadi banyak perhatian dan perbincangan dibeberapa bulan terakhir ini. Walapun belum ada laporan kasus di Indonesia, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwaa penyakit ini sudah menyebar luas ke lebih dari 70 negara. Dan pada tanggal 23 Juli 2022 WHO bahkan sudah menetapkan wabah cacar monyet ini sebagai Darurat Kesehatan Global.

Cacar monyet itu sendiri merupakan penyakit infeksi virus human monkeypox (MPXV) orthovirus dari family Poxviridae yang bersifat zoonosis dimana monyet ada ilang utamanya.

Virus ini sendiri pertama kali ditemukan pada monyet tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia terjadi pada tahun  1970.

Gejala Monkeypox sebenarnya mirip dengan gejala yang biasa kita temukan pada penyakit cacar atau smallpox. Gejalanya sendiri akan muncul 5-21 hari sejak terinfeksi virus monkeypox.

Adapun beberapa gejala yang dialami : 

  1. Biasanya diawali dengan demam. Walaupun ada beberapa kasus bisa juga terjadi tanpa disertai dengan demam.
  2. Badan terasa tidak enak. Rasa kelelahan, letih dan lesu bahkan sampai lemas yang berlebihan / asthenia.
  3. Rasa nyeri dan sakit kepala.
  4. Otot terasa pegal pegal sampai nyeri.
  5. Ruam pada kulit yang dimulai dari wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.. Ruam biasanya timbul setelah satu sampai tiga hari dari gejala awal.
  6. Bintil-bintil berisi cairan hingga nanah yang bisa pecah dan berkerak yang kemudian dapat menyebabkan borok pada permukaan kulit penderita.
  7. Adanya Limfadenopati / pembengkakan pada kelenjar getah bening di daerah leher, ketiak atau selangkangan.

Adapun beberapa faktor yang membuat seseorang akan lebih beresiko terjangkit penyakit ini : 

  1. Kontak langsung atau erat tanpa pelindung dengan binatang liar / monyet yang terinfeksi virus.
  2. Mengkonsumsi daging dari binatang yang tanpa dimasak hingga matang.
  3. Kontak erat dengan pasien cacar monyet

Penularan dari virus cacar monyet ini dapat terjadi melalui kontak langsung melalui cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi.

Namun selain itu, penyakit ini juga bisa menyebar antar manusia melalui percikan liur yang bisa masuk melalui mata, mulut, hidung, dan luka di kulit. Juga melalui benda yang terkontaminasi cairan dari penderita.

Diagnosis Monkeypox biasanya akan dilakukan anamnesis dan juga pemeriksaan fisik dari pasien dimana memeriksa jenis ruam yang ada di bagian tubuh penderita. Selain itu juga pasien akan ditanyakan riwayat berpergian ke negara yang sedang mengalami wabah monkeypox ini.

Pemeriksaan lebih lanjut seperti laboratorium terkadang diperlukan untuk enguji virus penyebabnya seperti test darah, test usap tenggorokan dan biopsy kulit.

Pengobatan

Sejauh ini masih belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Adapun pengobatan yang diberikan biasanya : 

  1. Pemberian anrivirus.
  2. Pengobatan berdasarkan gejala yang timbul.
  3. Pengobatan suportif.
  4. Melakukan karantina mandiri dan meminimalisir kontak dengan orang lain.

Komplikasi

Walaupun pasien yang terkena monkeypox kebanyakan akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu, namun ternyata dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang cukup serius.

  1. Jaringan parut pada kulit.
  2. Jaringan parut permanen pada struktur di mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
  3. Infeksi bakteri pada kulit.
  4. Radang paru-paru.
  5. Dehidrasi karena asupan air yang berkurang, diare, dan muntah.
  6. Sepsis atau infeksi.
  7. Infeksi kornea / keratitis.

Pencegahan

Adapun beberapa langkah pencegahannya adalah :

  1. Menghindari kontak langsung dengan hewan dan pasien yang sedang terinfeksi.
  2. Rajin menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan teratur.
  3. Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain.
  4. Memasak bahan makanan dengan matang dan baik.

Nah bagaimana para Sobat Sehat? Walaupun saat ini di Indonesia pasien terinfeksi cacar monyet belum ditemukan, namun kita tetap harus melakukan pencegahan semaksimal mungkin agar tidak terjadi kepada diri kita dan orang yang kita kasihi.

Sekian Info Sehat kali ini, kita akan berjumpa lagi di lain waktu tentunya dengan tema yang berbeda.

back-to-top-custom