Klaster Keluarga

 

Halo Sobat Sehat! Apa kabar kalian semua? semoga dalam keadaan baik dan sehat selalu. Untuk para Sobat yang sedang sakit, kita doakan supaya kelas sembuh dan pulih seperti semula.

Seperti yang kita ketahui saat ini Virus Omicron masih merajarela di sekitar kita, dimana mungkin kita mendengar banyak dari rekan atau sahabat atau pun keluarga kita yang terpapar olehnya. Dan ternyata penularan virus di dalam klaster keluarga saat ini terus mendominasi  dan dapat dikatakan sangat berdampak bagi anak-anak dan lansia.

Sebenarnya apakah yang dimaksud klaster keluarga? Klaster keluarga adalah sebuah keaddan dimana salah satu dari anggota keluarga terpapar virus dari kegiatan di luar rumah baik itu saat sekolah tatap muka, bekerja atau aktivitas lain. Dan saat sampai di rumah, secara tidak sadar menularkan ke beberapa atau bahkan semua anggota keluarga lainnya.

Adapun peningkatan dari klaster keluarga disebabkan oleh :

  1. Laju kecepatan penyebaran virus yang semakin cepat dan luas.
  2. Banyaknya kasus pasien asimptomatik / tidak bergejala yang tidak menyadari menularkan kepada anggota keluarga lainnya.
  3. Seringkali saat bertemu dengan sesama anggota keluarga tidak serumah, protokol kesehatan tidak dilakukan dengan ketat.
  4. Perawatan pasien isolasi mandiri di rumah dilakukan oleh keluarga tanpa protokol yang benar dan aman.
  5. Membiarkan anak anak bermain bersama di lingkungan rumah tanpa ada pengawasan protokol kesehatan yang baik.
  6. Adanya kegiatan wisata bersama anggota keluarga tanpa protokol yang ketat.

Seperti yang sempat disebutkan di atas bahwa ternyata kegiatan isolasi mandiri di rumah ternyata dapat menimbulkan klaster keluarga, hal ini disebabkan oleh : 

  • Dikala ada anggota keluarga yang positif  Covid-19, namun ganya bergejala ringan atau bahkan tidak bergejala, yang tidak jarang diremehkan oleh anggota keluarga serumah yang merawatnya. Atau malahan pasien masih hilir mudik di seluruh ruangan rumah tanpa sadar dapat menularkan ke anggota keluarga lainnya. Sebagai catatan bahwa pasien dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala dapat menularkan anggota keluarga lain dan menyebabkan gejala sedang bahkan berat.
  • Isoman tidak dilakukan dengan protokol yang baik. Dimana tidak jarang tidak mempunyai kamar atau kamar mandi yang terpisah untuk pasien. Hal ini disarankan isoman atau karantina tidak dilakukan di rumah.
  • Adapun anggota keluarga yang kontak erat yakni menghabiskan waktu lebih dari 15 menit/hari dengan pasien Covid-19, terkadang tidak melakukan karantina mandiri.
  • Selain itu juga anggota keluarga lain yang kontak erat tersebut tidak mau atau enggan melakukan test swab dengan berbagai alasan, namun mereka tetap melakukan aktivitas sosial ke luar rumah dan pada akhirnya dapat menyebarkan ke orang lain..

Jadi apa sajakah Langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menurunkan tingkat penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan keluarga kita?

  1. Kita harus mengenali profil resiko dari keluar kita masing masing.
    Dimana semakin banyak anggota keluarga yang tinggal di satu atap maka akan semakin tinggi pula tingkat resiko penularan di sana. Hal ini dapat diminimalisir dengan membuat beberapa peraturan atau ketentuan yang berhubungan dnegan protokol kesehatan yang ada.
  2. Mengatur durasi kontak antar anggota keluarga.
    Dimana harus memperhatikan mereka yang harus bekerja atau belajar di luar rumah, agar mereka mengurangi interaksinya dengan anggota keluarga yang rentan (misalnya lansia, bayi, ibu hamil dan komorbid).
  3. Mengurangi atau membatasi mobilisasi yang tidak diperlukan.
    Dengan cara membuat jadwal keperluan keluar rumah seminimal mungkin.

Jadi selain langkah di atas, ternyata ada juga beberapa cara untuk mencegah transmisi Klaster Keluarga agar tidak semakin tinggi seperti : 

  1. Menjalankan protokol kesehatan dengan baik dimana pun juga.
  2. Lebih selektif atau tidak menerima kunjungan orang lain ke rumah kita untuk sementara.
  3. Mengurangi kegiatan sosial dan pertemuan tatap muka masal.
  4. Melengkapi vaksinasi dan booster.

Oh iya, sekarang kita ingatkan kembali kebiasaan yang harus dilakukan sebelum masuk rumah : 

  1. Melepas alas kaki di pintu masuk.
  2. Membersihkan semua baranag barang kita dengan disinfektan.
  3. Jangan menyentuh benda apapun juga sebelum mencuci tangan dengan air dan sabun. Setelah itu langsung mandi sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
  4. Pakaian langsung dipisahkan di tempat cuci.

Nah bagaimana Sobat Sehat? Setelah kita mendapatkan informasi mengenai betapa pentingnya mencegah penularan kepada para anggota keluarga di rumah maka kita harus menjalankannya dengan sepenuh hati agar kita dapat terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan.

Baiklah sekian dahulu untuk Info Sehat edisi kali ini, sampai jumpa di lain waktu. Tetap jalankan Protokol Kesehatan.

back-to-top-custom